Bijak
Di Dunia ini ada banyak hal yang akan kau dengar, tapi jangan sekali-kali sepenuhnya percaya. Hanya satu yang pantas dipercaya yaitu KEBENARAN.
Tak sepantasnya aku membenci, ada Kristus dalam diriku.
Sebuah kata dari sang bijak akan mendamaikan dunia, sebuah kata dari si jahat mendatangkan neraka.
Kebijaksanaan terselip dalam hatimu, latihlah lidahmu untuk mengucapkan.
Kebijaksanaan itu bersanding dengan cinta.
Kebijaksanaan kadang bergerak namun kadang bersuara.
Sebuah kata akan tinggal tetap dihati yang pantas menjadi sarangnya.
Tidak semua orang di dunia ini berhati picik, ada salah satu dari seribu diantara mereka bijaksana.
Tak serumit yang aku pikirkan.
Jika ditanya, bagaimana cara membuat belalang, di benakku secara langsung akan muncul suatu pemikiran yang menyangkut teori-teori sel, sistim saraf, metabolisme tubuh, semuanya begitu rumit. Belum tentu jika ilmu itu mampu mendukung untuk menciptakan seekor belalang saja. Di dunia ini bermacam-macam jenis belalang hidup, tapi anehnya kenapa tak seorangpun mampu membuat seekor belalang. Apakah manusia memang tak punya bakat untuk membuat belalang yang begitu sederhana bahkan hewan ini sering dilupakan orang, jarang ada di pikiran manusia. Saat seseorang di kebun sering melihat belalang meloncat-loncat, terbang kesana-kemari, tak terhiraukan sama sekali. Apa sebenarnya yang dipikirkan manusia? Tak mampu membuat tapi hobi merusak, itulah manusia. Dari sini lama kelamaan manusia akan menjadi dewa perusak, berubah dari jati dirinya yang asli sebagai pencipta. Bukannya menyamai Allah, tapi manusia mendapatkan warisan kemampuan itu dari-Nya.
Kemana kemampuan itu selama ini, kenapa tak seorangpun manusia mampu menciptakan seekor serangga. Kemampuan itu tetap ada, menyatu di diri manusia, namun manusia belum menyentuhnya, belum melihatnya. Manusia sejatinya belum mengenali dirinya, terus bergumul dalam kelemahan dan derita, tak mampu melihat diri ke dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar